Foto: Frans Koten |
Mengawali kegiatan belajar-mengajar yang sempat terhenti akibat pandemi, civitas akademika SDI Riangkeroko kembali ke lingkungan sekolah. Kegiatan
Pada hari ini, Senin (13/7/2020) juga dinyatakan resmi sebagai awal dimulainya tahun pelajaran 2020/2021. Pembukaan tahun pelajaran ini berlangsung di sejumlah kabupaten/kota se-tanah air yang tergolong zona hijau, diawali dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Pihak SDI Riangkroko di Desa Nusa Nipa, Kecamatan Tanjung Bunga pun ikut mengamankan peraturan pemerintah di bidang pendidikan ini. Pihak sekolah melalui kesepakatan dewan guru dan tenaga kependidikan telah menetapkan tiga hari pertama sebagai MPLS. Kehadiran siswa di sekolah selama tiga hari ini tidak serempak, namun menggunakan sistim shift dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Adapun Shift pertama, Senin, (13/7/2020) hari ini untuk kelas 1, 3 dan 6; Selasa (14/7/2020) besook untuk kelas 1, 2 dan 5, sedangkan Rabu, (15/7/2020) untuk kelas 1, 4, dan 6. Berbagai kegiatan menyambut tahun pelajaran barupun dilaksanakan secara baik dan terkoordinir.
Mengenai sistim dan mekanisme pembelajaran dimasa covid ini akan merujuk pada Surat Edaran Bupati Flores Timur, Nomor : PKO.420/331.1/Sekret.1/2020 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Pelajaran 2020/2021 di Kabupaten Flores Timur.
Sementara itu, kegiatan pembelajarannya nanti apakah murni Belajar Dari Rumah (BDR) sebagaimana 3 bulan terakhir di tahun pelajaran lalu, ataukah pembelajaran dengan tatap muka tapi jumlah dibatasi dengan sistim shift akan dibicarakan bersama dengan para orangtua/wali siswa, pengurus komite sekolah, pemerintahan desa dan pihak tenaga kesehatan yang ada di desa.
"Kesepakatan bersama antara pihak sekolah dan para stakeholderlah yang akan kami terapkan selama situasi di kabupaten yang saat ini berada di zona orange," tulis Frans. Ia mengatakan, hasil kesepakatan inipun akan dikonfirmasikan ke pihak atasan. Sistim yang akan diterapkan nantipun tidak baku melainkan akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yg berkembang, kendatipun sejumlah siswa dan orangtua/wali sudah rindu dengan pembelajaran secara normal. (Teks: Frans Koten)